Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Inap Ikan dalam Bahasa Biak

 

Gabus Danau Sentani (sumber FB, Rio Fls, 2023)

INAP (Channa striata)

Beberapa artikel sebelumnya banyak membahas tentang ikan diperairan laut. Tapi, di artikel kali ini kita akan menyoroti pengetahuan orang Biak sehubungan dengan ikan di sungai-sungai atau kali-kali di daratan. Pulau Papua tidak hanya menghasilkan ribuan ikan di lautan, namun di daratan banyak terdapat aliran-aliran sungai yang deras, ada kali-kali di hutan yang menyimpan banyak keragaman hayati salah satunya adalah ikan air tawar. Pulau Papua setidaknya hidup 400 jenis ikan air tawar lebih banyak daripada di Australia. Para peneliti iktiologi terus melakukan penelitian dari waktu ke waktu untuk mencatat jenis-jenis keanekaragam ikan. 

Henderite L. Ohee menulis dalam "Keanekaragaman Ikan di Selatan Papua" (2017) bahwa, "penelitian-penelitian terbaru di Selatan Papua diperlukan untuk memutakhirkan data jenis-jenis ikan. Lebih dari itu, perlu mengeksplor jenis-jenis ikan yang kemungkinan belum diketahui dari bagian ini dan memonitor jenis-jenis ikan eksotik yang dapat menjadi ancaman." Henderite Ohee, PhD telah melakukan penelitian khusus mengenai ikan air tawar di Selatan Papua, dan melalui jurnalnya kita bisa mengetahui spesies-spesies ikan air tawar di Selatan Papua terdapat setidaknya 50 spesies ikan.  Tentu ini merupakan harta berharga bagi anak cucu orang Papua di masa depan jika dilindungi dengan baik. Sebab ini bisa menjadi potensi berharga.   

Setelah mempelajari beberapa catatan-catatan tempo dulu, misalnya dalam kamus-kamus tulisan para misionaris ternyata mereka mencatat jenis-jenis ikan yang hidup di daratan yakni di sungai-sungai atau di air kali. Hal ini menjadi pengetahuan berharga bagi kita yang hidup di abad ke-21 ini. Melalui literatur tempo dulu kita bisa mendapat pengetahuan tambahan yang mungkin di zaman kini sudah hilang khususnya menyangkut penamaan lokal dalam bahasa daerah.  

Orang Biak menyebutnya INAP atau dalam bahasa Melayu disebut Ikan Gabus. Menurut catatan Van Hasselt, 1947 bahwa "Jenis ikan yang termasuk dalam kelompok Snakehead". Atau sejenis ikan pemangsa yang hidup di air tawar. Nama ilmiah Inap adalah Channa striata (Bloch, 1793). Dalam bahasa Sentani, ikan ini disebut "KHAYOUW" ikan air tawar ini hidup secara alami di air tawar. Di danau Sentani menyimpan banyak sekali ikan tersebut. Meskipun banyak menyebar di danau maupun tempat lain di Papua, namun ikan ini dikatakan berkurang sebab salah satu hama predator ikan lohan yang menjadi ancaman serius bagi ikan Khayouw.  Masyarakat Sentani mengenal beberapa jenis ikan seperti Hew, Onoi, Gete-gete, Khayouw dan jenis lainnya.



Gabus Danau Sentani (sumber Putry Cyclop, 2023)

Inap hidup di danau, sungai, rawa bahkan saluran-saluran air di sawah-sawah. Makanannya adalah kodok (katak), serangga, ikan-ikan kecil di kali. Ikan ini memiliki keunikan sebab ikan ini bisa berjalan di daratan tempat kering di malam hari. Ia mencari tempat yang masih berair. Selain ikan Gabus (Inap) terdapat ikan air tawar dari berbagai jenis yang terdapat di Papua New Guinea seperti Ikan Pelangi, Ikan Kaca, Ikan Gobi, Ikan Gudgeon, Ikan Mujair, Ikan Mas, Ikan Lele, Ikan Bawal dan jenis lainnya.    

Ikan Gabus Danau Sentani (sumber FB, Rio Fls, 2023)

Ikan ini dapat ditemui di tanah Papua tempat berawa, dan sungai-sungai ataupun danau. Di Papua seperti di danau Sentani banyak berlimpah "Ikan Gabus Danau Sentani". Ikan gabus ini memiliki kandungan protein yang penting bagi kesehatan manusia dalam penyembuhan penyakit. Misalnya terdapat protein albumin yang diperlukan tubuh manusia dalam proses penyembuhan luka-luka. Orang yang baru selesai di operasi kadang mengkonsumsi ikan ini untuk cepat mengeringkan luka operasi mereka. 

Masyarakat Papua yang hidup di daerah sungai-sungai, atau danau menjadikan ikan gabus sebagai santapan utama yang lesat. Ikan akan di masak dengan bumbu kemudian dimakan dengan papeda. Adakalanya di goreng dan dikonsumsi dengan ubi jalar (petatas), kasbi, keladi maupun dengan makanan lainnya. Ada banyak jenis ikan yang belum diketahui sepenuhnya oleh para peneliti. Ikan bukan saja sebagai menu konsumsi semata, namun ikan juga memiliki banyak khasiat yang digunakan juga sebagai pengobatan.  

Suku Biak mengenal beragam jenis ikan yang hidup di laut dan beberapa jenis ikan yang hidup di daratan. Namun, mereka juga memiliki telah mengetahui ikan-ikan jenis tertentu yang bisa menghasilkan penyakit atau keracunan. Misalnya dalam keret-keret tertentu mereka dilarang untuk mengkonsumsi ikan-ikan tertentu yang dianggap sebagai pamali. Dan, jika mengkonsumsinya ini bisa membahayakan nyawa. Tentu, ini berhubungan dengan ikan-ikan beracun, maupun ikan-ikan yang bisa mengakibatkan alergi. Tentu, jenis-jenis ikan tertentu perlu di hindari atau tidak mengkonsimnya. Untuk bagian ini akan dibahas dalam artikel lainya. 

Pengetahuan mengenai jenis-jenis ikan serta manfaat dari daging ikan itu, telah dipelajari secara alami oleh masyarakat Papua yang hidup di tanah Papua. Pengetahuan tersebut mereka dapatkan dari pengalaman para leluhur yang hidup di masa lampau yang telah meninggalkan catatan-catatan lisan yang terekam dalam generasi-generasi. Pengetahuan-pengetahuan dasar seperti inilah perlu di pelajari secara saksama.

Catatan: Jika teman-teman ada yang mengetahui nama ikan ini dalam bahasa lokal Papua lainnya. Bisa memberikan informasi melalui kolom komentar sehingga artikel ini kita kami update dan menambah wawasan para pembaca.  Sejauh ini penulis mendapat nama Inap melalui kamus Van Hasselt, yang memuat nama dalam dialek Numfor Doreri. Untuk dialek Biak lainnya belum penulis himpun dan sementara masih terus mencari nama lain dari Inap, sebab suku Biak terdiri dari beberapa dialek yang sering penyebutan dialek bisa berbeda-beda penamaan jenis-jenis ikan.  

Post a Comment for "Inap Ikan dalam Bahasa Biak"